SILK ROAD FASHION SHOW


The CIA fashion show, envisioned by former president Muhammad Fakhruddin, and brought into reality by our dedicated CIA members, was successfully held two days ago, in the North Hall of CIS.

The theme of this event was inspired by the history of silk road, which played an important role in linking the eastern and western countries together, not only economically, but culturally as well. From this interaction arose a new sense of fashion, where concealment was given priority, without compromising beauty and elegance.

The fashion show started off with a short video clip, introducing the role of the silk road. Images of richly yet modestly dressed Muslim women were displayed, further emphasizing the fact that one can still be fashionable without violating religious requirements. It was then followed by a brief opening ceremony by Datuk Hamzah.

The fashion runway, which followed next, was the main highlight of the day. Models clad in a stunning array of costumes showcased the creativity of our local designers. The dresses came in a dazzling myriad of colours and were complemented by accessories and intricate patterns. The models had matching headscarfs on, which were tied in a fashionable manner. Some costumes resembled traditional Malay attire while others drew inspiration from contemporary sources.
Simple yet stylish


Graceful yet concealing


displaying the elegance of the costumes


The runway was divided into two sessions, with a brief interlude in between. The audience was entertained by Maher Zain’s inspirational song ‘Hold My Hand’, sung by our talented members, namely Fadhly Tiansin, Irsyad Khairil and Aiman Adli. Their performance received tremendous applause from the audience, and the fashion runway was resumed.
"Hold My Hand" performance


Looking stunning in Baju Melayu

At the end of the event, the models were presented with souveniers as a token of appreciation. The day came to a perfect end with a group photography session of the models and CIA members.
Overall, the occasion was a success and we hope to organize similar events in the future. 
successful event by CIA members

HARI KEKASIH???


Hari ‘kasih sayang’ yang dirayakan oleh orang-orang Barat pada bulan Februari yang disebut ‘Valentine Day’ amat popular dan merebak di seluruh pelusuk dunia bahkan di Malaysia turut menerima tempiasnya. Sebelum menjelangnya 14 Februari setiap tahun, di mana-mana kita dapat lihat iklan-iklan yang mempromosi Valentine Day ini dan kadang-kadang masyarakat Islam turut meraikannya tanpa mengetahui sejarah di sebalik Valentine Day.

Sejarah Valentine

Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut ‘Syuhada’) yang kerana kesalahan dan bersifat ‘dermawan’ maka dia diberi gelaran Saint. Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh kerana pertentangannya (pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu iaitu Raja Claudius II (268 – 270 M). Untuk mengagungkan St. Valentine yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai ‘upacara keagamaan’.

Tetapi sejak abad 16 M, ‘upacara keagamaan’ tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi ‘perayaan bukan keagamaan’. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.

Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani (Kristian), pesta ’supercalis’ kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai ‘hari kasih sayang’ juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu ‘kasih sayang’ itu mulai bersemi ‘bagai burung jantan dan betina’ pada tanggal 14 Februari.

Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti ‘galant atau cinta’. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahawa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari.

Secara kesimpulannya Valentine Day ini lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha merosak akidah umat Islam dan pada masa yang sama memperkenalkan gaya hidup barat dengan bertopengkan percintaan, perjodohan dan kasih sayang.

Pandangan Islam

Sebagai seorang muslim tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita akan mencontohi begitu saja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam?

Mari kita renungkan Hadis Rasulullah s.a.w:
“Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”.

Firman Allah s.w.t. dalam Surah Al-Imran ayat 85 :
“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.






Who Do You Fear?